Inilah Strategi Yang Dilakukan Ortu, Untuk Menanamkan Karakter Positif Untuk Anak


Inilah Strategi Yang Di

Oleh: Firmansyah, S.Psi., M.MKes

DOMPU, DOMPUPOST COM
Karakter yang positif pada anak menjadi impian yang ingin diwujudkan oleh setiap rang tua.

Saat menanamkan karakter yang positif tersebut rata-rata orang tua berpengharapan yang sama agar buah hati memiliki karakter positif.

Banyak hal baik yang dirasakan orang tua ketika buah hati mereka memiliki karakter yang positif.

Karena menurut orang tua anak dengan karakter positif lebih bisa beradaptasi secara baik dengan lingkungannya, saat mereka berinteraksi sosial.

Sebaliknya anak dengan karakter hidup yang negatif, lebih banyak bermasalah tidak hanya dengan diri sendiri namun juga dengan orang lain di lingkungan sosialnya.

Karena itu ada beberapa strategi dan kebiasaan yang harus dilakukan seorang anak dalam mengawali hari-harinya. Misalnya seperti yanh disampaikan oleh Firmansyah ini, pertama kebiasaan untuk mengawali hari-harinya dengan berdoa terlebih dahulu dan ini juga harus tidak luput dari perhatian orang tua.

Karakter positif lainnya tambah Firmansyah ini, yakni bagaimana orang tua menanamkan dan kebiasaan saat memulai aktivitasnya orang tua dapat menyapa dengan baik lingkungan disekitarnya.

Juga yang lebih penting lagi setiap anak memiliki kebiasaan mengucapkan terima kasih secara tulus dan ikhlas bila mendapatkan sesuatu yang berharga.

Selanjutnya kebiasaan lain yang harus ditanamkan, yakni menyampaikan permohonan maaf bila melakukan kesalahan atau kekeliruan dan tidak membenci (mendendam) ketika dihina atau diperlakukan tidak baik.

Metode Simpel Tanamkan Karakter Positif Kepada Anak

Menanamkan karakter yang positif pada diri anak, tentunya setiap orang tua memiliki cara yang tidak sama.

Menanamkan karakter positif dimaksud orang tua memiliki strategi berbeda berdasarkan sudut pandang masing-masing.

Ada salah satu cara atau strategi yang dapat dilakukan orang tua menurut Firmansyah, diantara strategi dalam menanamkan karakter yang baik (positif) kepada anak.

Strategi dimaksud dinamakan DOSATOTEMA. Saat orang tua menggunakan strategi ini hendaknya bisa diulang-ulang penerapannya sehingga menimbulkan kebiasaan yang permanen pada buah hati kita.

1.DO (Berdoa).
Berdoa dimaksudkan agar dalam memulai berbagai kegiatan atau aktivitasnya setiap hari anak senantiasa berdo’a.

2.SA (Sapa / Salam)
Sapa atau salam, menjadi kebiasaan yang harus diajarkan kepada anak agar dalam banyak aktivitasnya anak tidak hanya asik dengan diri sendiri namun juga dapat memberi atensi yang baik kepada orang lain.

3.TO (Tolong)
Menanamkan nilai-nilai yang membuat anak bisa meminta tolong kepada pihak (orang) lain akan menyadarkan dia sebagai pribadi yang tidak bisa memenuhi segala hal namun dibutuhkan kerjasama dan kebersamaan dengan orang lain.

4.TE (Terima Kasih).
Nilai berterima kasih penting juga diajarkan kepada anak agar dia tidak berkembang sebagai sosok yang egois dan mau menang sendiri.

5.MA (Maaf).
Bagaimana anak dapat menjadi pribadi yang bisa meminta maaf ketika dia melakukan kesalahan, dan juga memaafkan ketika orang lain berbuat salah. Kebiasaan ini dilakukan agar anak menjadi pribadi yang sejuk, damai dan tentram.

Demikian, mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semua terutama para orang tua di rumah.

Penulis: Seorang Konsultan Psikologi.

Berita Terkait

Top