Pernyataan Sri Mulyani Menuai Gelombang Protes, Menyayat Hati Para Guru Dan Dosen


DOMPU, DOMPUPOST COM-
Di momen Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-80 para guru dan dosen seluruh Indonesia tengah menunggu adanya kebijakan pemerintah untuk menaikan gaji mereka. Namun momen yang ditunggu itu ternyata bukan kebahagian, tapi justru melukai hati para guru dan dosen dengan adanya pernyataan Mentri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dengan menyebut guru dan dosen sebagai “beban negara”.

Tentu saja pernyataan itu menuai gelombang protes dari para pendidik ini di seluruh Indonesia. Demikian juga di Kabupaten Dompu. Salah seorang guru Mulyadi mengatakan mengakui tidak terima dengan pernyataan Sri Mulyani itu.

“Di saat kami menunggu pernyataan Pemerintah adanya kenaikan gaji guru, disaat yang bersamaan kami dikatakan menjadi beban negara,” ujarnya dengan geleng-geleng kepala.

Bukankah kita tahu kata Mulyadin, profesi guru selama ini dikenal sebagai pahlawan tampa tanda jasa, sosok yang berperan penting dalam ikut mencerdaskan generasi bangsa. Namun ketika jerih payah mereka justru disamakan dengan beban keuangan negara, akan menimbulkan kekecewaan mendalam.

“Kami tidak minta mobil dinas, uang perjalanan dinas dan rumah dinas tapi kami minta gaji dinaikan,” ujarnya usai mengikuti Upacara HUT Kemerdekaan RI di Lapangan Beringin Dompu.

Guru lainya Khairudin, juga menyesalkan pernyataan Pejabat Negara itu, alih-alih memperjuangkan kesejahteraan para guru, tapi pernyataan itu justru menambah luka.

“Gaji guru di Indonesia termasuk yang terendah dibandingkan negera-negara lainya”ujarnya.

Potongan vidio yang viral di media sosial itu, diambil pada acara Konvensi Sains Teknologi dan Industri ITB pada tanggal 7 Agustus 2025 lalu. Padahal saat itu juga Sri Mulyani sempat menyinggung rendahnya gaji guru, tunjangan kinerja dan tantangan keuangan negara. (yesha)

Berita Terkait

Top