Menjadikan Kelaparan Sebagai Alat Genosida: Bukti Zionis Lemah dan  Pengecut


 

Oleh: Junari, S.I.Kom Aktivis Muslimah Dompu

Di tengah hiruk pikuk penderitaan Palestina, Zionis semakin bersemangat menghancurkannya. Cara Zionis sudah di luar batas kemanusiaan bahkan melanggar kebijakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam dunia perang. Dengan menghentikan mobil yang membawa stok makanan adalah cara peperangan yang pengecut bahkan menjadikan kelaparan sebagai alat senjata.

Bukan hanya itu, Zionis seperti hewan buas yang kehausan. Tidak pernah puas atas penyerangan pada warga Gaza, membombardir perempuan hingga anak-anak, melakukan intimidasi hingga kekerasan fisik. Setiap hari mereka menyaksikan darah, kesedihan dan ketakutan. Suara yang mengerikan dari ledakan bom di sekitarnya.

Komite khusus PBB menyelidiki praktik-praktik Zionis di wilayah pendudukan Palestina. Arab memperingatkan bahwa dunia saat ini sedang menyaksikan kemungkinan terjadinya “Nakba kedua”, akibat eskalasi kekerasan, blokade kemanusiaan, dan kebijakan pendudukan yang dijalankan Israel. Nakba berarti malapetaka (Metrotvnews.com, 10/05/2025).

Sebanyak 53.272 warga Palestina telah meninggal dunia dalam perang genosida yang dilancarkan Israel sejak Oktober 2023, sebanyak 153 orang tewas dalam 24 jam terakhir, sementara 459 orang lainnya terluka, sehingga jumlah korban luka mencapai 120.673 orang. Pernyataan Kementerian Kesehatan Palestina pada Sabtu (Republika.co.id, 17/05/2025).

Zionis terus melakukan genosida dengan cara yang tidak berperikemanusiaan. Selain itu, mereka dengan sengaja memblokade masuknya bantuan makanan dan membiarkan warga Gaza dalam keadaan kelaparan yang parah. 

Serangan udara dan darat oleh Zionis yang makin masif dan mematikan di Jalur Gaza, menewaskan ratusan warga sipil dan menyebabkan situasi kemanusiaan yang memburuk drastis (cnbcindonesia.com, 18/05/2025).

Zionis menyamaratakan penyerangan mulai dari anak-anak, perempuan, tenaga sipil hingga orang tua. Bukan hanya itu, rumah sakit tempat pengobatan sudah dihancurkan oleh bom Zionis, bangunan rumah-rumah serta jalur keluar masuknya bantuan makanan dihentikan akibatnya banyak yang kelaparan.

Gaza bukan hanya membutuhkan makanan, pakaian dan tempat tinggal. Gaza adalah bentuk nyata atas kezaliman, kemungkaran yang dilakukan oleh penjajah Zionis. Maka Gaza wajib dibela, bukan hanya doa dan memberikan bantuan berupa domestik. Negeri-negeri muslim wajib membela Gaza dengan perlawanan yang sepadan, agar tidak ada lagi penjajahan. Karena Gaza bukan lagi tentang    masalah personal sebuah negara, namun permasalahan secara global. Bukan hanya merampas wilayah, namun perang antar agama dan kemanusiaan, bahkan kelaparan dijadikan strategis untuk melemahkan Gaza.

Mirisnya, dalam kondisi demikian, penguasa negeri muslim belum juga melakukan pembelaan secara nyata dengan mengirimkan pasukan untuk mengusir penjajah yang keji ini. Seruan jihad yang bergema di seluruh penjuru dunia tidak mampu membuka hati para pemimpin muslim.

Kondisi buruk terjadi karena umat kehilangan perisai yang melindungi yakni negara khilafah. Hanya dengan khilafah yang menjalankan perannya sebagai rain dan junnah untuk melindungi umat Islam dari penjajahan dalam bentuk apapun. sebagaimana yang dilakukan oleh khalifah Mu’tasim Billah, sayangnya hari ini Khilafah belum ada, sehingga Palestina tidak ada yang membela. Oleh karena itu harus ada perjuangan untuk menegakkannya kembali. Perjuangan ini sudah diawali oleh partai Islam ideologis yang konsisten memperjuangkan tegaknya aturan Allah secara kaffah dalam wadah Khilafah Islamiyah.

Untuk mewujudkan negara khilafah harus dengan persatuan negeri-negeri muslim seluruh dunia, bukan dengan sistem kapitalisme saat ini yang memisahkan negeri-negeri yang satu dengan yang lainnya, sehingga sulit diwujudkan dalam sistem kapitalisme yang memisahkan agama dari kehidupan.

Gaza membutuhkan solusi yang hakiki. Maka tidak ada pilihan lain selain memperjuangkan khilafah. Khilafah adalah solusi tuntas permasalahan umat di seluruh penjuru dunia, khilafah menjalankan fungsinya dengan baik karena hanya dengan khilafah menjadikan Al-Qur’an dan sunnah sebagai pedoman dalam kehidupan

Walhasil, Islam agama yang sempurna, memuliakan umat muslim dan menjaga harta dan nyawa kaum muslim. Peperangan yang terjadi saat ini hanya bisa diatasi dengan adanya khilafah. Wallahualam.

Berita Terkait

Top